Contoh Puisi Pendek – Ada berbagai macam cara untuk mengungkapkan perasaan ke dalam sebuah karya sastra, salah satunya adalah puisi. Puisi pada dasarnya merupakan sebuah karya sastra yang terdiri dari berbagai jenis karya sastra turunan lainnya seperti pantun, karmina, gurindam, syair, dan berbagai jenis karya sastra turunan lainnya.
Puisi dibuat dengan memperhatikan diksi dan gaya bahasa, sehingga mampu menciptakan sebuah karya yang indah saat dibaca atau didengar. Pemilihan kata yang dilakukan bisa terbilang tidak biasa karena sangat memperhatikan keindahan dan makna dari setiap kata. Puisi juga mengandung majas-majas tertentu untuk menambah kesan keindahan dan makna puisi tersebut. Variasi amanat yang terkadang berbeda pada setiap pembaca membuat puisi menjadi kaya makna.
Pada artikel kali ini, kita akan memberikan gambaran tentang Contoh Puisi Pendek serta berbagai contoh puisi pendek dengan tema bahasan yang bervariasi. Seperti namanya, puisi pendek adalah puisi yang singkat dan padat dalam penggunaan kata-kata serta makna. Namun tetap memiliki diksi dan gaya bahasa tertentu yang kemudian dapat menyampaikan sebuah pesan yang bermakna. Sehingga mampu membuat pembaca ikut merasakan apa yang tersuratkan dalam sebuah puisi.
Kebanyakan anak zaman sekarang tidak menyukai puisi karena dilihat terlalu panjang. Padahal ada banyak puisi pendek yang sarat akan makna. Berikut kami sajikan berbagai contoh puisi pendek dari berbagai tema seperti, puisi tentang cinta, sahabat, ibu, guru, pahlawan, pendidikan, kemerdekaan, alam, dan kehidupan dalam bahasa Indonesia.
Puisi Pendek Cinta
Ada ratusan bahkan ribuan contoh puisi pendek cinta yang diciptakan oleh penyair untuk mengungkapkan perasaan dan menyatakan cinta mereka ke dalam karya sastra puisi. Perasaan senang, bahagia, sedih, lara, dan duka cita mereka sampaikan dengan penuh cinta walau tak semua tentang hal-hal menyenangkan. Karena cinta tidak semata-mata tentang senang dan bahagia, kadang akan ada bagian sedih, lara hingga duka. Simak beberapa contoh puisi pendek cinta dibawah ini.
Bangku Di Teras Rumahku
Di kala senja melebur mengelabu
Di kala matahari sangat lelah dan tak mau lagi duduk berbincang
Kelebatan malam tidak lagi memberikan ultimatum ketakutan
Hingga jendela pun tertutup tidak membuatku turut masuk
Kursi di teras teramat nyaman jika kamu disebelahnya
Rasa sakit teramat berat hingga saat matahari masih ingin terduduk aku telah beranjak
Mencoba mengeringkan luka dan berusaha merajut kembali
Tidak ada kau dan matahari, aku masih berlama di sana
Berteriak di dalam kerinduan
Pada jiwa yang telah pergi
***
Menyerah
Aku harus menyerah
Sudah kucoba untuk bertahan namun tak kuasa
Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerimaAku harus menyerah
Rasa sakit ini sudah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah
Dan perasaanku terporak-porandaAku harus menyerah
Kan kututup semua lembar kisah mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini, aku menyerah.
****
Sembahyang Rindu
Bahkan ombak pun menolak membawa rinduku padamu
Bersama angin kusembahyangkan diri
Mentakbirkan daun dan rumput
Melambai jauh padamu
Gelora doa dizikir ombak
Mentasbihkan pasir-pasir
Menghampar sepanjang waktu
Kini baru kutahu
Rindu bertahun kuwirid di angin malam
Belum sampai padamu
Seperti ombak pulang balik ke tepian
Hanya deru zikirku yang lantang
Seperti pekik pungguk memanggil bulan
Tangisku mengeris lengang
Menunggu kau datang
Seperti menangkap bayang
Di pancaran cahayamu yang cerlang Oleh: Nuryana Asmaudi SA
***
Aku Kehilangan Parasmu
Lovina
Ya, kita pernah singgah ke pantai ini
Sesudah kau kecup bibirku di sanur dan kuta
Saat matahari berdiri di alis matamuPara bule yang berjemur memandangi kita
Seperti ingin menerbangkan busur
Ke angkasa: kuta mengikatkan cinta
Tapi di tukad cebol kembali terlunta
Seakan adam dan hawa berburu cinta
Di bukit rahma bertemu pula
Aku kehilangan parasmu
Namamu tak mampu kuterjemahkan Oleh: Isbedy Stiawan ZS
***
Sepi
Tersebab
Tak mungkin bisa bersama
Maka aku selalu menuliskan syair hati
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku
Lantas kau dan aku menjadi kita
Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian
Tapi ia datang tak pernah sendirian
Selalu beserta kerinduan
Terbayang suatu hari tangan kita terkait
Terlelap bersama dibawah saku langit
Sepi ini selalu menghantarkanku padamu
***
Aku Mencintaimu
Aku mampu bernarasi
Aku mampu berimaji
Aku juga mampu berpuisi
Menuangkan segala kata hati
Padamu aku mencintai
Luasnya benua, tak seluas harapanku
Indahnya senja sama indahnya dengan puisiku
Aku lumpuh jika aku kehilangan
Kehilangan segala lurusan bait juga kehilangan cinta sepertimu
***
Hancur
Seperti pisau tajam yang menusuk hati
tak pernah bisa dilepas lagi
menusuk sampai nurani
tempat aku bingkai indah namamu
Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh
ingin aku ceritakan kehancuran ini
tapi, kau seolah tak peduli
tak mampu kusatukan lagi kepingan hati
***
Zona Pertemanan
Aku ingat pertama kali melihatmu
Kau masuk ke hidupku tanpa permisi
Berputar bagai gasing di dalam pikiranku
Entah kau milik siapa
Kau tulus untuk selalu datang menyapa setiap hari
Aku saja yang menolak
dan lebih memilih menatap ke arah lain Oleh: Fiersa Besari
***
Catatan Kelam
Ruang perawatan adalah lebih baik
Lebih sempurna ketimbang harus sehat berjalan wajar
Lebih indah untuk sekedar pendar cahaya bulan
Pada waktu di mana semua harus mendapat ultimatum untuk terus berjalan
Tanpa arti jarak yang telah tertempuh
Bila kau pergi sesaat setelah aku ada pada waktu
Untuk apa senyum penyambutannya
Bila tangisan tak bisa kau bendung pergi
Sesaat setelah semua di mulai, ini telah usai
Cerita kita bergegas berakhir
****
Puisi Pendek Persahabatan
Sahabat adalah teman dekat yang terkadang statusnya bisa menjadi bagian keluarga atau di lain hal bisa menjadi pengganti pacar namun tetap dalam batasan pertemanan. Kesetiaan seorang sahabat belum tentu sebanding dengan kesetiakawanan seorang teman. Untuk mengungkapkan hal tersebut, ada berbagai contoh puisi pendek persahabatan yang menarik dan mengharukan untuk menghargai persahabatan kalian. Berikut diantaranya,
Sahabat di Kala Hujan
Terimakasih teman,
Di tengah orang-orang yang berseragam,
Di tengah awan yang mulai gelap
Dan hujan memenuhi suara yang masuk ke telingaku
Ketakutanku mulai memuncak
Nuraniku menggigil
Tapi kau membawakanku sebuah handuk
Kau adalah pelangi
Walaupun kau datang terlalu awal
***
Rindu Sahabat
Di kala malam datang
Di saat itulah aku selalu merindukanmu
Kamu yang dulu selalu bersamaku
Kini kau telah jauh di negeri orang
Kita terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh.
Andai kau tau
Aku di sini selalu merindumu
Aku rindu pada sosok dirimu yang begitu ceria
Entah gimana keadaanmu sekarang.
Bagaikan Sepasang Sandal Jepit
Mungkin kita selalu diinjak-injak,
Atau bahkan kita selalu terlihat kotor
Bahkan kita tak pernah berada di atas
Tapi kita selalu berjalan bersama
Tak ada aku, kau tak guna
Tak ada kau, aku tak guna
Inilah persahabatan kita
Tak peduli dengan apa kata orang tentang kita
Yang terpenting,
Kita bermanfaat bagi mereka
***
Bintang untuk Sahabat
Malam nan suci dan sepi,
Menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi Langit malam.
Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya.
Andaikan ku seorang bidadari,
Kuterbangkan diriku dan sahabatku ke langit ketujuh.
Kuraih sebuah bintang terindah,
dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku. Oleh: Siti Halimah
Di Koridor Sekolah
Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu,
Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku selalu di sini
Karena di tempat ini,
Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah ke mana
Dan jiwamu telah melayang
Tapi dalam hati dan pikiranku masih ada kau, teman
***
Motivator Sejati
Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan dan nasihat yang kau beri
Jadikannya sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati…
Kau beri penataran ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
jadikan diri ini seputih melati
Semangat motivasi yang tak pernah berhenti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas dan tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Janganlah kau pergi
Dari kehidupanku ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.
***
Penghianatan Sahabat
Kau hadir
Dalam suka dan dukaku
Di kala sedih kau ada
Di kala ku suka
kau juga ada
Kau adalah sahabatku
Dulu…
Secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini
Semua telah berubah
Hitam tak jadi putih kembali
Selama ini…
Kutahu benar sifatmu
Tapi kukeliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Tlah dibuat akan mata ini
Rasanya tak akan dapat kubedakan
Mana kebaikan asli dan palsu
Kau tusuk aku dari belakang
Kau beberkan kejelekanku
Kau hiasi kebausukanmu dengan basa-basimu
Sungguh aku tak sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungki itu arti sahabat bagimu. Oleh: Luh Putu Metta Sari
***
Menangislah Sobat
Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobat
Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat..
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu akan membuatmu lebih baik
Percayalah teman Oleh: Maulida
***
Puisi-puisi Doa untuk Sahabat
Tuhan terimakasih…
Kau hadirkan dia jadi sahabatku…
Sehingga tampak jelas arahku ke mana aku menuju…
Tuhan terimakasih….Kau hadirkan dia jadi terangku…
Sehingga tampak jelas jalanku kemana aku ayunkan langkahku…
Berikanlah dia sinar cahaya-Mu tambahkan cantiknya
Berikanlah dia suara-Mu tambahkan akal dan bijaknya
Berikanlah dia kekayaan-Mu tambahkan rezekinya
Berikanlah dia jalan-Mu bukakan jodohnya
Berikanlah dia nafas-Mu panjangkan umurnya
Dia yang semalam tersenyum dalam mimpiku.
****
Puisi Pendek Ibu
Seseorang yang menggantungkan nyawanya untuk melahirkan kita ke dunia adalah orang paling berjasa bersamaan dengan ayah kita pula. Sosok yang lembut, sopan, dan penyabar serta selalu ada saat kita jatuh namun tak semua ibu ada di saat kita diatas. Bahkan beliau memilih untuk tetap ada di belakang, tak ingin pasang dada. Sikapnya yang rendah hati dan selalu mengalah demi anak-anaknya. Betapa berjasanya sosok seorang Ibu, bahkan pepatah mengatakan bahwa “surga ada dibawah telapak kaki Ibu”, tidak hanya surga saat kelak kita telah mati namun surga duniawi pula. Berikut beberapa contoh puisi pendek tentang sosok Ibu.
Dia Ibuku
Kala itu purnama sempurna
Benderang cahayanya menyinari samudera
Kala itu seorang wanita menderita
Teriakkannya mengguncangkan
nusantara
Demi buah cinta yang terindah
Dia meradang,, dia mengerang dengan bangganya
Wahai dunia tau kah engkau
Siapa wanita yang terhebat itu
Dia….Ibuku
***
Bunda dalam Cahaya
Dia wanita bernama cahaya
Hatinya memancar
Tergurat dalam doa-doa
Tangan kecilnya mengantar kami
di gerbang cahaya
Dia berjalan dengan cinta
Dia berjalan menerjang luka
Bahkan dia menempuh tanpa
batas rasa
Dialah Ibu dari segala cahaya
Ibu dari semua luka kami
Ibu dari jejak yang terukir
dalam tinta sejarah Oleh Romadona
***
Untuk Ibu
Saat azan berkumandang
Memanggil sekalian umat
Tenang alunan nada suara imam
Melontarkan alunan mengingatkan insan pada pecipta
Perlahan-lahan suara memasuki telinga
Seolah tak ingin menyingung rasa
Tenang seolah tidak terjadi apa-apa
Dokter cina menyusun kata dengan senyuman indah
Namun saat kata-kata tersusun di minda
Nyata ucapannya menusuk masuk ke jiwa
Tanpa di pinta air
***
Dari Anakmu di Tanah Rantau
Salah besar,
Kalo yang dibahagiain mati-matian sosok pacar
Orang yang terbilang baru kita kenal ketimbang Ibu
Orang yang baru kita cintai ketimbang Ibu
Orang yang bisa jadi esok, akan mengecewakan kita
Kekasihmu selalu kau bilang cinta dan sayang
Di rumah, Ibumu perlu cinta dan sayang pula
Ahh.. Untung beliau yang paling mengerti tidak pernah marah atau bahkan sampai cemburu menguras hati dengan dia sang kekasih
Kasihnya Ibu
Cintanya Ibu
Sayangnya Ibu
Engga ada ujung finishnya
Beliau takkan lelah sedikitpun mengurusimu
Beliau takkan jenuh mendengar celotehmu
Bahkan, Beliau akan lakukan sesuatu apapun untuk kebahagian kita
Meski senyumnya harus selalu mengumpat dari rasa letihnya
Gurat keriputnya menjadi saksi tulus kebaikannya tanpa kepura-puraan
Sungguh, aku malu
Saat diri ini lupa mengabarinya barang seminggu sekali
Sibuk mengurusi hal lain, kesibukan yang lain
Yang padahal ada sosok tangguh yang mengkhawatirkan keadaanku
Tetap sehat selalu yaa Ibu
Jaga Pola makanmu
Aku rindu, dengan senyum tanpa kepalsuan seperti yang kadang orang lain lakukan untukku
Aku rindu Ibu
***
Tangisan Air Mata Bunda
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam menimpamu
Tak sedetik pun menghentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
Secerah hinaan tak perduli bagimu
Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
Mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan gundukan emas berlian yang kau inginkan
Bukan ikatan duit yang kau mau
Bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku
Tapi permohonan hatimu untuk bisa membuatku bahagia
Dan yang selalu kau ucapkan padaku
Aku sungguh menyayangimu sekarang dan hingga kelak nanti
Aku sungguh menyayangimu anakku, bersama dengan ketulusan hati ku. Oleh Monika Sebentina
***
Orang Tua Istimewa
Aku senang!
Banyak sekali manusia
Tapi kalian adalah yang istimewa
Kalian menjaga ku dengan ikhlas dan penuh kasih sayang
Ibu,
Kau adalah malaikat tak bersayap
Yang Tuhan turunkan untuk menjaga ku
Yang selalu ada dalam hatiku
Ayah,
Kau adalah sosok orang yang tegas
Kau susah payah bekerja,
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga
Kau juga ada di dalam hatiku
***
Doaku Bersamamu
Ibu,
Kau adalah cerminku
Kata-katamu menggema di telingaku
Kau bagai sinar rindu
Tak pernah terganti
Kau hanya satu Bu
Aku tak pernah berpikir
Bagaimana caraku berjalan
Bagaimana caraku tersenyum
Aku adalah kau Ibu
Impianku terwujud karenamu
Harapanku kau lukis dan kau ikat
dengan simpul kasih
Aku begitu kuat karenamu
Ibu,
Kau memberiku jalan
Kini kuberikan jalan untukmu
Menuju surga
Karena semua ajaranmu
Karena semua cintamu
***
Aku Terlambat
Ketika aku kecil
Aku masih di pangkuanmu
Aku tak paham saat itu
Apa saja yang kau tuturkan
Apa saja yang kau lakukan padaku
Aku tak paham saat itu
Bagaimana pengorbananmu
Kau selalu mengajariku kebenaran
Hingga aku dewasa kini
Dan kini aku sadar
Tapi sayangnya, kau sudah tak ada
Aku merindukanmu Bu,
***
Ada Engkau Ibu
Ada Engkau Ibu
Dalam gigil yang mengikis
Ada Engkau
Mendekap hangat hati
Dalam tangis meringis
Engkau datang menghapus perih
Kala sepi merajai
Ada Engkau membersamai
Engkau suguhkan cinta
Meski hatimu sengsara
Ada tawa yang selalu
Mekar di wajahmu
Ada kasih lewat belaianmu
Aku percaya
Dan aku bahagia
Karena ada Engkau Ibu
***
Ibu
Ku tau ibu
Kau sembunyikan letihmu dalam senyummu
Derita maam dan siang selalu menghampirimu
Tak sedikitpun terhenti langkahmu
Tuk bisa memberi harapan baru bagiku
Kadang cacian pun menghampirimu
Kadang pula hinaan melintasi jalanmu
Namun, kau tak pedulikan itu
Bahkan kau terus melangkahkan kakimu
Demi tuk masa depan anakmu
Ku tau ibu
Bukanlah setumpuk emas yang kau harap dariku
Bukan tumpukan uang yang kau minta dalam hasilku
Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Namun, keinginan hatimu kebahagianku
Kau selalu berkata padaku
Tentang nasehat, pesan, dan rasa sayangmu
Akupun begitu ibu
Aku bisa apa untukmu
Doalah yang selalu kupanjatkan untukmu
****
Contoh Puisi Pendek Tentang Guru
Pahlawan tanpa tanda jasa, begitulah kiranya sosok guru dapat kita gambarkan. Jika kita renungkan, gurulah yang menciptakan, dokter, guru yang menciptakan pilot, insinyur, profesor, pejabat, petani, peternak, bahkan presiden. Betapa berjasanya guru bagi kita semua. Berikut beberapa contoh puisi pendek yang ditujukan untuk mengapresiasi jasa-jasa dari guru kita selama hidup.
Guruku
Kau adalah sumber ilmu ku
Kaulah pembimbingku
Kaulah yang mendidikku
Dengan sabar dan tulus
Guruku
Sungguh besar jasamu
Kau yang tak pernah bosan
Dalam mengajar dan membimbingku
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Guruku
Terima kasih
Atas segala jasa-jasa
Dan engkau pahlawanku Oleh: Amelia Prishanty
***
Bersamamu, Guruku
Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Berkatmu. Kumantap, kumemandang, kumelihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku. Oleh: Yoga Permana Wijaya
***
Pahlawan yang Terlupakan
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan. Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar
****
Contoh Puisi Pendek Pahlawan
Pahlawan sangat diidentikan dengan peperangan, darah, dan senjata. Memang benar, karena pahlawan adalah orang-orang yang berani. Berani mempertaruhkan nyawanya untuk hal yang mereka anggap sebagai kebenaran. Namun kini sebutan pahlawan tidak hanya beliau yang sudah berpulang karena memperjuangkan kemerdekaan, pahlawan juga kini identik dengan berbagai profesi-profesi lainnya di masyarakat. Simak beberapa contoh puisi pendek tentang pahlawan berikut ini.
Tanah ini Darah Kita
Aku tak ingin melihat bangsaku tersungkur
Kalah oleh waktu
Aku tak ingin melihat bangsaku tenggelam
Oleh kehancuran dari penjajah
Tekad setinggi langit
Untuk tanah air ini
Mereka berkorban
Percaya diri penjajah pun mulai menyusut
***
Pahlawanku
Pahlawanku
Bagaimana Ku bisa
Membalas Jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa Oleh: Rezha Hidayat
***
Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi Oleh: NN
****
Contoh Puisi Pendek Pendidikan
Tak ada rasanya hal yang lebih penting dari pendidikan. Karena pendidikan orang lahir menjadi manusia hebat, terdidik, dan cerdas. Pendidikan bukan hanya urusan sekolah formal, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi. Pendidikan adalah proses yang berjalan sepanjang hidup yang mana sangat melekat dengan istilah belajar. Berikut beberapa contoh puisi pendek bertemakan pendidikan.
****
Pena
Pena
Kuikat ilmu dengannya
Kutulis kisah sejarah bersamanya
Pena
Kugapai cita cita dengannya
Tak lupa teriring doa dan usaha
Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta
Pena
Bersamanya, kutulis cerita cinta berbau surga
Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana
Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya
Pena
Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara
Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya
Pena
Dengannya, hidup manusia menjadi mulia
Lantaran mencari ilmu untuk kesejahteraan dunia Oleh: Ade Lanuari Abdan Syakuro
***
Lentera Pendidikan
Langkah kaki menapaki jalan
Tak tahu arah tujuan
Bagai hidup tak berpedoman
Seperti hidup dilanda kebodohan
Hidup tanpa ilmu
Bagai rumah tak berlampu
Gelap bagai abu
Seperti bayangan yang semu
Pada siapa ku bertanya
Tentang arti hidup yang sebenarnya
Ketika ilmu tak kupunya
Pendidikanlah yang menjadi jalannya
Cahaya di tengah kegelapan
Menerangi setiap kehidupan
Menumpas segala kebodohan
Yang merusak masa depan
Semangat dalam meraih asa
Tak pernah lelah dan putus asa
Berdoa pada Sang Kuasa
Sebagai generasi penerus bangsa Oleh: Putri Tarisa Dewi
***
Taman Ilmu
Musim kemarau panas berkepanjangan
Musim penghujan hujan berdatangan
Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap untuk kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulang mu hanya dari besi
Seindah dirimu namamu sama
Seburuk bentukmu tidak kurangi gunamu
Kaulah taman kehidupan
Tempat tertanam berjuta ilmu
Bunga merekah terlahir darimu
Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu
Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya
Jika dirimu berdiri dimana-mana
Tanpa ada beda di desa dan kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu tertanam di bumi
Tak bisa jalan kemana-mana Oleh: Nur Wachid
****
Contoh Puisi Pendek Kemerdekaan
Merdeka bukan hanya tentang lepas dari jajahan para penjajah. Merdeka adalah sebuah fase disaat kita mampu untuk lepas segala musuh dalam diri. Sangat sederhana, namun belum banyak orang mampu melakukannya. Menjadi orang yang mandiri, adalah satu contoh menjadi manusia yang merdeka. Berikut beberapa contoh puisi tentang kemerdekaan.
****
Satu Kata, “Merdeka”
Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka
Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka
Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
Merdeka
***
Terbanglah Indonesia
Terbanglah Indonesia
Terbang ke langit bebas
Gapai bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan pada dunia merah putihmu
Terbanglah Indonesia
Takkan ada yang bisa mengikatmu
Juga mengurungmu
Kita bukan jangkrik di dalam kotak
Kita bebas merdeka
Terbanglah indonesia
Terbanglah kemana kau ingin terbang
Lihatlah kemana kau ingin lihat
Cintailah apa yang kau ingini
Kebebasan bersandar di raga kita
Karena kita merdeka
Terbanglah Indonesia
Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat
Bangsa yang menghargai perdamaian
Namun takkan diam saat mereka merenggut kebebasan kami
Takkan kita biarkan hak kita di injak-injak
Terbanglah Indonesia
Di ujung samudera kedamaian kita memuncah
Berdiri di atas gunung
Kita jaga laut kita-kita jaga bumi kita
Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali
Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima Oleh: Rayhandi
***
Aku Bisa
Aku tak lelah
Aku hanya butuh dorongan
Aku tak menyerah
Aku yakin Aku bisa
Ini bukan sebuah beban
Tapi tantangan
Pengalaman membuatku berani
Berani hadapi tantangan
Tak boleh takut gagal
Karena setelah kegagalan akan ada kesuksesan
Kegagalan adalah pembelajaran menuju sukses
Aku yakin
Aku pasti bisa
****
Contoh Puisi Pendek Tentang Alam
Alam yang begitu kaya akan keanekaragaman hayati tak luput dari jangkauan karya sastra puisi. Penyair tak henti-hentinya memberi rasa kagum dengan setiap bait-bait puisi mereka. Tidak hanya tentang keindahan alam, kondisi alam yang kini semakin hari semakin memprihatinkan juga tak luput dengan kritik yang disampaikan dari setiap bait-bait puisi. Berikut beberapa contoh puisi pendek tentang alam yang dapat kalian simak di bawah ini.
***
Indonesiaku
Betapa indahnya Ngeriku
Laut berombak-ombak
Awan berarak-arak
Udara segar betiup-tiup
Aku berdiri di atas gunung
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan Indonesiaku
Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahan diri di atas gunung
Demi melihat keindahan alam
Keindahan ciptaan Tuhan
***
Menghijaulah Negeriku
Oh negeriku
Aku senantiasa menanti secercah harapan
Melihat tanah air ini tumbuh hijau
Meski ia semakin tua
Oh negeriku
Aku melihatmu semakin usang
Yang tergerai dengan dentuman-dentuman industri
Engkau pun terlihat semakin meredup
Oh negeriku
Kapankah kau akan kembali menghijau
Dengan anginnya yang sepoi-sepoi
Aku ingin menghabiskan sisa-sisa umurku
Tuk melihat kau tersenyum kembali
***
Pegunungan Hijau
Menjulang tinggi, hijau dan kaku
Dan kabut selalu membungkusmu
Serta awan selalu menyelimutimu
Itulah kamu, oh gunungku
Tak ada satupun yang membatasimu
Termasuk hijan yang tidak sekalipun menggerusmu
Tetap kokoh dan membisu
Itulah kamu, oh gunungku
Kala burung bernyanyi menyambut pagi
Embun pagi berkilau tersirat sang mentari
Pohon-pohon bergoyang seakan menari
Memberi harapan dan impian yang tinggi
Ini adalah puisi gunung
Puisi tentang pegunungan
Pegunungan yang hijau dan indah Oleh: Poltak. B
***
Desaku
Sawah mulai menguning
Mentari menyambut datangnya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak ke sawah
Padi yang hijau
Siap untuk dipanen
Petani bersuka ria
Beramai-ramai memotong padi
Gemericik air sungai
Begitu beningnya
bagaikan zambrud khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai
***
Lautan yang Indah dan Tenang
Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang berhurau riang
Di balik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersama tanaman laut yang bergerak indah Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasana lautan sangat dan dan tenang Oleh: Rini Sita
***
Alamku Telah Rusak
Dulu jernih sungaiku
Kini kotor sudah
Dulu tinggi pohon-pohonanku
Kini habis sudah
Dulu cantik karangku
Kini buruk sudah
Kini sudah rusak alamku
Karena tangan manusia
Karena nafkah, lupa akan alam
Bagaimana dengan cucuku?
Egous merenggut kita semua Maafkan kami, Tuhan
Damainya alam yang kau titipkan
Kini rusak
***
Tanah Airku
Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh….. tanah airku tercinta
Indonesia jaya….. Oleh: Haris Rahmat Nugraha
***
Pesisir Pantai
Ketika di pinggir pantai
Aku mencoba pejamkan mata
Melepaskan segala lelah dan beban yang ada
Berbaring di bentangan butiran pasir
dan dihias dengan cangkang-cangkang kerang yang cantik
Sapuan ombak yang menghempas pasir amat indah dilihat
Nelayan tengah menjaring ikan, menambah bagus pemandangan
pantai saat ini
***
Rembulan dan Mentari
Waktu hari siang
Aku selalu ingat kepada mentari
Tetapi pada waktu malam datang
Aku selalu ingat pada kawannya, rembulan
Di antara keduanya bekerja saling melengkapi dalam rentang dua waktu ini
mentari tak sedikit pun lelah menerangi
Ia selalu curahkan cahayanya waktu siang hari
Sementara si rembulan selalu menyinari malam panjangku
Oh rembulan
Oh mentari
***
Dari Bentangan Langit
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan, berhembus amat panjang
Menyapu lautan, menyapu hutan
Mengekal tanah berbongkahan
Datang kepadamu, Ia, kemarau itu dari Tuhan,
yang senantiasa diam dari tangan-Nya.
Dari tangan yang dingin dan tak menyapayang senyap.
Yang tak menoleh barang sekejap.
****
Contoh Puisi Pendek Kehidupan
Semakin bertambahnya usia, semakin pelik masalah-masalah kehidupan yang setiap orang temui. Terlepas mereka lahir di kalangan bawah, menengah, atau kalangan atas, masalah kehidupan akan selalu ada. Inilah sebabnya mengapa manusia diberikan kelebihan sebuah pemikiran sehingga mampu menyelesaikan persoalan kehidupan yang kadang semakin hari semakin pelik. Namun belajar dari setiap pengalaman akan mampu membantu kita menghadapi permasalahan kehidupan di kemudian hari. Puisi pun hadir sebagai karya yang memberi peringatan, memberi petuah, dan pesan-pesan nilai kehidupan yang luhur agar manusia tetap merasa hidup. Simak berbagai contoh puisi pendek kehidupan di bawah ini.
****
Dalam Bis
Langit di kaca jendela
Bergoyang terarah
Ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
Mengecil dalam pesona
Sebermula adalah kata
Baru perjalanan dari kota ke kota
Demikian cepat
Kita pun terperanjat
Waktu henti ia tiada Oleh: Sapardi
Hidup Butuh Perjuangan
Jangan sangka, kehidupan selalu bahagia
Jangan difikir, hidup hanya enak-enak saja
Jika kau berfikir hanya sampai itu saja
Maka, kau perlu melihat luasnya dunia
Banyak orang yang ingin menjatuhkan
Tutur katanya yang menyakitkan
Sehingga tak jarang membuat hidup berantakan
Itulah hidup, butuh sebuah perjuangan
Jangan sampai kau merasa terlena
Dengan kehidupan yang fana
Suatu ketika akan datang sebuah luka
Dan kau harus pasang kuda-kuda
Hidup butuh perjuangan
Dimana kau tak hanya bisa berpangku tangan
Namun harus berani dalam mengambil keputusan
Jika kau benar, kau akan bertemu kesuksesan
Sehingga kehidupan mu akan lebih nyaman
***
Derita
Tak tahu sampai kapan
Jalan yang ku tempuh ini sampai di ujung
Lelah.. Aku merasa lelah
Dengan jalan yang aku tapaki
Mungkin memang harus ku kemudikan dengan baik
Agar sampai di tujuan sesuai keinginan
Tapi, bisa kah diri ku?
Bisakah kemudi itu berkolaborasi dengan pikiran ku ini?
Bisakah dia membawaku ke arah yang benar?
Tuhan..
Ada kah seseorang yang Kau siapkan untuk ku
Untuk bersama menopang beban yang ku pikul ini
Agar mau ku bagi kesedihan ku
Mau ku bagi derita ku
Tak tahu apa lagi yang bisa ku lakukan
Aku
Wanita yang penuh dosa
Yang berharap Kau mau menunjukkan
Kuasa-Mu itu untuk ku
Oleh : Sarah Andriani Saputri
Pahitnya Hidup
Pahit getirnya hidup telah banyak kulalui
Dalam setiap hembusan nafas dan deraian air mata
Semua itu telah melukiskan luka
Dalam satu ruang di hati
Kecewa, sakit, menahan setiap luka
Goresan itu telah melukai batin yang sudah cukup tersiksa ini
Dan semakin lama membuatku semakin sakit dan sakit
Kini, Semangatku telah patah Oleh: Yani
***
Kertas Putih
Hadirmu bagai kertas putih tanpa tinta
Hadirmu membawa senyum makna bahagia
Engkau datang dengan jeritan Ibumu
Dan kau datang dengan awal tangismu
Namun, waktu tak berpihak padamu
Jerit ibumu menjadi duka
Tangismu telah tiada
Engkau pun pergi begitu saja
Kini, bahagia telah menjadi duka
Senyum merah muda telah tiada
Hadirmu hanya sementara
Engkau sosok kertas putih tanpa tinta Oleh : Diah Ariati Prasetia Putri
***
Cahaya Bintang
Ku terjebak dalam kekacauan dunia ini
Ku tatap indahnya malam hari
Terdapat satu bintang yang jauh dari kumpulannya
Tetapi,sinarnya seterang cahaya Sang Surya
Apakah ia bersedih karena dunia ini?
Apakah ia tidak bisa menggapai keinginannya?
Kenapa dia hanya sendiri di ujung sana?
Apakah tidak ada yang mengharapkan dia?
Aku akan berharap pada bintang itu
Aku akan menjadikan bintang kecil itu
Sebagai ladang impian
Dan ladang impian semua orang
Tanpa adanya ragu
Aku mulai membentangkan sayap kecilku
Aku mulai membagikan keinginanku
Agar ia sadar bahwa ia tidak sendiri di dunia ini
Aku akan percaya
Inilah jalan kehidupan yang ku ambil
Inilah jalan kehidupan yang ku pilih
Keyakinan ini tak akan lagi tergoyahkan
Kegagalan yang aku hadapi selama ini
Kesulitan yang menghampiriku saat ini
Kini telah kembali perlahan menjadi setitik cahaya
Cahaya yang akan selalu bersinar terang
Meski hanya seorang diri di dunia ini Oleh: Kharisma Intan Agipratiwi
***
Harapan Dalam Sebuah Hidup
Jika kau harap ingin memiliki banyak harta
Maka perbanyaklah dalam bekerja
Jika kau harap ingin memiliki tahta
Maka pandailah dalam bergaul dengan manusia
Jika kau harap memiliki rumah yang megah
Maka kau harus berusaha tanpa kenal lelah
Namun, sejatinya harapan hidup bukan itu
Semua yang kau pinta hanya sebuah angan semu
Yang ketika kau mati, tak perlu itu
Janganlah kau terlena dalam sebuah nafsu
Keinginan dunia yang menuntun mu itu palsu,
Harapan kehidupan yang sesungguhnya adalah berusaha di jalan-Nya
Mintalah sebuah ketenangan dalam hati dan jiwa
Bukan harta atau pun tingginya sebuah tahta
Harapan yang baik, untuk kelak ketika tutup usia
Dan janganlah kau lupa
Bahwa dunia hanya sementara
Sejatinya kehidupan nyata adalah di alam yang berbeda
***
Perjalanan
Wanita malam jadi kenangan
Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan
Sungguh murah kau tawarkan
Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan
Pernah sesekali aku tanyakan
Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan
Tak salah memang kau katakan
Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibumu yang melahirkan
Demikian berbagai contoh puisi pendek tentang cinta, sahabat, ibu, guru, pahlawan, pendidikan, kemerdekaan, alam, dan kehidupan. Semoga contoh puisi diatasa bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih
Komentarmu.com