Definisi Sosiologi Menurut Mayor Polak | Pengantar Sosiologi

Definisi Sosiologi Menurut Mayor Polak | Pengantar Sosiologi – Selamat pagi, siang, sore,malam. Kali ini saya akan sharing file tugas-tugas saya sejak masa SMA. Barangkali bisa membantu sobat dalam membuat tugas yang diberikan oleh guru sobat. Ini adalah materi tentang Definisi Sosiologi Menurut Mayor Polak. Materi ini saya pelajari saat SMA kelas X.

Definisi Sosiologi Menurut Mayor Polak : Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik statis maupun dinamis, baik formal maupun material

Bacaan Lainnya

Dari seluruh definisi Mayor Polak dapat ditarik tema-tema (judul pembicaraan) sebagai berikut:

  1. Ilmu pengetahuan berarti: Himpunan dari pengetahuan-pengetahuan
  2. Mempelajari masyarakat yaitu: Masyarakat seluruhnya dan segi-segi khusus masyarakat
  3. Hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok berarti; individu-individu dan gerakannya (interaksinya)
  4. Baik statis maupun dinamis berarti: Mempelajari perkembangan manusia dari dulu sampai sekarang
  5. Baik formal maupun material berarti: Baik isi maupun makna yang terkandung dalam nilai-nilai adat istiadat dan norma yang harus ditaati

Masyarakat adalah Sekelompok individu yang tinggal di suatu wilayah/daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama, berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung yang didasari dengan norma-norma nilai-nilai adat istiadat, untuk mencapai suatu tujuan dan mempunyai rasa identitas yang sama

Unsur-unsur Masyarakat:

  1. Kelompok individu
  2. Wilayah/daerah
  3. Waktu
  4. Interaksi
  5. Norma/nilai/adat istiadat
  6. Tujuan
  7. Identitas

1). Volkweys (Norma Kelaziman): Norma yang diikuti tanpa berpikir panjang melainkan hanya

tradisi/kebiasaan

2). Mores (Norma Kesusilaan)     :  Norma kesusilaan/etika bila dilanggar tidak dihukum tetapi dijadikan buah bibir saja

3). Norma                                      :  Suatu aturan yang didasari dengan sangsi yang tegas

4). Mode                                        :  Ragam/cara terbaru pada sesuatu dalam waktu tertentu, biasanya mode ini dibuat dengan cara iseng-iseng atau tiru-meniru

5). Custum                                     :  Cara bertindak/kebiasaan yang sudah diterima oleh masyarakat

6). Pendidikan                              :  Pertolongan atau bantuan yang diberikan kepada anak yang belum dewasa dari orang dewasa untuk mencapai kedewasaan

7). Anak didik                               :  Anak yang belum dewasa yang masih memerlukan bantuan dan tuntunan dari orang dewasa

8). Dewasa                                    :  Dapat bertanggungjawab akan diri sendiri dan lingkungan baik secara material maupun spiritual

9). Macam-macam pendidikan      :

  • Formal          : Di sekolah
  • Informal        : Di keluarga
  • Non Formal  : Di masyarakat

10). Tripusat Pendidikan             :  Tiga tempat pendidikan yang harus di jalankan dengan seimbang dan serasi, sehingga anak itu terbentuk kepribadiannya yang dewasa

11). Keteraturan sosial                  :  Keseimbangan masyarakat karena semua telah menjalankan fungsinya masing-masing

12). Kontrol sosial                         :  Saling mengawasi antar anggota msayarakat

13). Normalisasi                            :  Tingkah laku seseorang yang tidak sesuai dengan norma-norma, disesuaikan dengan norma-norma yang ada

14). Nilai                                         :  Sesuatu yang baik yang diinginkan atau dicita-citakan oleh masyarakat

15). MallAdjusment                      :  Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri  dengan keadaan lingkungannya

16). Adjusment                              :  Orang yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya

17). Motivasi                                   :  Variasi kebudayaan/daya cipta dari tradisi menjadi modern

18). Guna pendidikan                   : Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dari itu anak-anak harus dididik supaya berpikir ilmiah dan objektif

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *