Definisi, Syarat, Bentuk dan Faktor dari Interaksi Sosial

Definisi, Syarat, Bentuk dan Faktor dari Interaksi Sosial

1. Interaksi dan Interaksi Sosial

  • Interaksi : Interaksi adalah hubungan timbal balik antar individu
  • Interaksi Sosial : Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

 

2. Faktor – Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial

  • Imitasi

Imitasi merupakan suatu tindakan meniru sikap,tingkah laku, atau penampilan orang lain.

Bacaan Lainnya
  • Sugesti

Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berfikir kritis dan rasional

  • Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi ‘sama’ dengan orang lain yang menjadi idolanya.

  • Simpati

Simpati adalah perasaan ‘tertarik’ yang timbul dari dalam diri seseorang dan kemampuan untuk merasakan siri kita seolah-olah berada dalam kedaan orang lain.

  • Motivasi

Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan oleh individu kepada individu lain, sehingga individu yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.

  • Empati

Empati adalah proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka.

 

  1. Syarat – Syarat Interaksi Sosial

a. Kontak Sosial

Secara harfiah kontak sosial berarti menyentuh. Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Macam – macam kontak sosial :

  • Berdasarkan Cara
  1. Kontak langsung, kontak yang terjadi antara induvidu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok secara langsung tanpa melalui perantara. Contohnya, berjabat tangan dan mengobrol.
  2. Kontak tidak langsung, kontak yang terjadi antara pelaku dengan menggunakan alat atau orang sebagai perantara. Contohnya, penyampaian pesan melalui radio atau televisi.
  • Berdasarkan sifat
  1. Kontak antarindividu, misalnya tindakan seorang anak mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya.
  2. Kontak antara kelompok dengan kelompok, misalnya pertandingan bola basket.
  3. Kontak antara individu dengan kelompok, misalnya seorang guru yang mengajar muridnya di sekolah.
  • Berdasarkan bentuk
  1. Kontak positif, mengarah pada suatu kerja sama.
  2. Kontak negatif,mengarah pada suatu pertentangan
  • Berdasarkan tingkat hubungan
  1. Kontak primer, kontak yang terjadi apabila mengadakan hubungn langsung dan bertatap muka. Misalnya, berjabat tangan, tersenyum.
  2. Kontak sekunder, memerlukan suatu perantara atau media. Misalnya berbicara melalui telepon

b. Komunikasi

Komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan terhadap orang lain dan orang lain itu memberi tafsiran atas sinyal  tesebut serta mewujudkanya dengan prilaku. Unsur-unsur dalam komunikasi :

  • Pengirim (sender) atau biasa disebut communicator
  • Penerima (receiver) atau biasa disebut communicant
  • Pesan (message)
  • Umpan balik (feed back)

4. Ciri – Ciri Interaksi Sosial

  1. Jumlah prilaku lebih dari satu orang
  2. Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol simbol
  3. Ada dimensi waktu yang menentukan sifat akasi yang sedang berlangsung
  4. Ada tujuan tujuan tertentu
  5. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

5.Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial

A. Interaksi Sosial bersifai Asosiatif

1. Kerja Sama

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.Kerja sama bisa besifat konstruktif (membangun), bisa juga bersifat destruktif (merusak).

Bentuk-bentuk kerja sama :

  • Bargaining :yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antar dua organisasi atau lebih.
  • Cooperation : penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dari suatu organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan.
  • Coalition :gabungan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
  • Joint venture : kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat. Bentuk – bentuk akomodasi :

  • Koersi : bentuk akomodasi yang terjadi karena adanya pelaksanaan dari pihak lain yang lebih kuat.
  • Kompromi : bentuk akomodasi di mana pihak yang perselisihan mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaiaan.
  • Arbitrasi : bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu konflik.
  • Toleransi : sikap saling menghargai dan menhornati pendirian masing- masing.
  • Mediasi : bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbritasi, namun pihak ketiga tidak mempunyai wewenang memutuskan masalah, hanya sebatas sebagai penasehat.
  • Konversi : konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
  • Konsiliasi : penyelesaiaan konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai di meja perundingan.
  • Ajudikasi : penyelesaiaan konflik di meja pengadilan.
  • Stalemate : bentuk akomodasi di mana pihak yang berselisih menpunyai kekuatan seimbang. Keduanya sadar bahwa tidak mungkin maju atau mundur, sehingga berhenti pada suatu titik.
  • Segregasi : upaya untuk saling menghindar di antara pihak – pihak yang bertikai untuk mengurangi keteganggngan.
  • Ceasefire : menunda perselisihan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaiaan konflik.
  • Dispaseement : mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek masing-masing.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan – perbedaan yang terdapat diantara individu – individu atau kelompok individu. Hasil dari proses asimilasi :

  • Kelompok-kelompok manusia dengan berbeda kebudayaan.
  • Individu-individu sebagaiwarga kelompok yang saling menyesuaikan diri.
  • Kebudayaan baru dari kelompok yang saling menyesuaikan diri.

4. Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur- unsur kebudayaan asli.

B. Proses Disosiatif

Proses disosiatif merupakan sebuah proses yang cenderung membawa anggota masyarakat ke arah perpecahan dan merenggangkan solidaritas di antara anggota-anggotanya.

  • Persaingan

Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian umum,tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

  • Kontravensi

Kontravensi adalah suatu proses komunikasi antar manusia, di mana antar pihak yang satu dengan pihak yang lain sudah terdapat benih ketidaksesuaiannya.

  • Konflik

Konflik merupakan proses sosial di mana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

6. Sumber – Sumber Informasi yang Mendasari Interaksi

  • Warna kulit
  • Jenis kelamin
  • Penampilan fisik
  • Bentuk tubuh
  • Wacana
  • Pakaian

7. a. Mengapa Manusia Berinteraksi?

  • Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
  • Untuk memenuhi kepentingan hidupnya
  • Untuk memenuhi individualnya

b.Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

8. a. Manusia Sebagai Makhluk Individu

      Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda. Karena itulah manusia disebut sebagai makhluk individu yang mempunyai perbedaan baik jasmani maupun rohainya antar individu satu dengan yang lainnya.

 b.Manusia Sebagai Makhluk Sosial

        Selain sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Hal tersebut dikarenakan manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Karena tanpa bantuan dari orang lain manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berinteraksi manusia akan saling mengisi dan salin membantu antar satu sma lain agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

9. Tindakan Sosial

Pengertian Tindakan Sosial

Tindakan sosial adalah perbuatan yang dipengaruhi oleh orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Tindakan sosial di bagi menjadi :

  • Tindakan Sosial Instrumental : tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yangakan dicapai.
  • Tindakan Sosial yang Berorientasi Tinggi : tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu di pertimbangkan dan sesuai dengan nilai dasar yang berlaku di masyarakat.
  • Tindakan Sosial Tradisional : tindakan yang tidak rasional, seseorang hanya melakukan tindakan karena kebiasaan yang berlaku di masyarakat tanpa disadari.
  • Tindakan Afektif : tindakan yang irasional karena sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan (afeksi/emosi) tanpa perhtungan.

10. Organisasi Sosial

Pengertian Organisasi Sosial

Organisasi Sosial adalah sistem sosial yang di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu.

Organisasi Sosial Ada 2, yaitu :

  • Organisasi Formal adalah organisasi yang memiliki seperangkat norma, status, dan peran antar anggota.
  • Organisasi informal adalah organisasi yang tidak memberikan prosedur yang resmi dalam menindak anggotanya yang menyimpang.

11. Bentuk Proses Sosial yang Terbentuk Sebagai Akibat Interaksi Sosial

a. Interaksi Sosial bersifai Asosiatif

Merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi.

  • Kerja Sama

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.Kerja sama bisa besifat konstruktif (membangun), bisa juga bersifat destruktif (merusak).

Bentuk-bentuk kerja sama :

  1. Bargaining
  2. Cooperation
  3. Coalition
  4. Joint venture
  • Akomodasi

Akomodasi adalah keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat. Bentuk – bentuk akomodasi :

  1. Koersi : bentuk akomodasi yang terjadi karena adanya pelaksanaan dari pihak lain yang lebih kuat.
  2. Kompromi : bentuk akomodasi di mana pihak yang perselisihan mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaiaan.
  3. Arbritasi : bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu konflik.
  4. Toleransi : sikap saling menghargai dan menhornati pendirian masing- masing.
  5. Mediasi : bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbritasi, namun pihak ketiga tidak mempunyai wewenang memutuskan masalah, hanya sebatas sebagai penasehat.
  6. Konversi : konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
  7. Konsiliasi : penyelesaiaan konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai di meja perundingan.
  8. Ajudikasi : penyelesaiaan konflik di meja pengadilan.
  9. Stalemate : bentuk akomodasi di mana pihak yang berselisih menpunyai kekuatan seimbang. Keduanya sadar bahwa tidak mungkin maju atau mundur, sehingga berhenti pada suatu titik.
  10. Segregasi : upaya untuk saling menghindar di antara pihak – pihak yang bertikai untuk mengurangi keteganggngan.
  11. Ceasefire : menunda perselisihan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaiaan konflik.
  12. Dispaseement : mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek masing-masing.
  • Asimilasi

Asimilasi merupakan sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan – perbedaan yang terdapat diantara individu – individu atau kelompok individu. Hasil dari proses asimilasi :

  1. Kelompok-kelompok manusia dengan berbeda kebudayaan.
  2. Individu-individu sebagaiwarga kelompok yang saling menyesuaikan diri.
  3. Kebudayaan baru dari kelompok yang saling menyesuaikan diri.
  • Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur- unsur kebudayaan asli.

b. Proses Disosiatif

Proses disosiatif merupakan sebuah proses yang cenderung membawa anggota masyarakat ke arah perpecahan dan merenggangkan solidaritas di antara anggota-anggotanya.

  • Persaingan

Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian umum,tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

  • Kontravensi

Kontravensi adalah suatu proses komunikasi antar manusia, di mana antar pihak yang satu dengan pihak yang lain sudah terdapat benih ketidaksesuaiannya.

  • Konflik

Konflik merupakan proses sosial di mana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

12. Konflik

Pengertian Konflik

Konflik merupakan proses sosial di mana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Penyebab Terjadinya Konflik

  • Adanya perbedaan kepribadian di antara mereka yang teribat konflik,akibat adanya perbedaan latar belakang budaya.
  • Adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
  • Adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok di antara mereka.
  • Adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai atau sistem yang berlaku.

Cara Meredakan Konflik

Pada umumnya cara meredakan konflik adalah dengan menyatukan perasaan antar anggota dan saling introspeksi diri. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan:

a. Coercion

Coeration merupakan suatu bentuk dari akomodasi dimana terjadi karena adanya paksaan dari pihak yang dominan atau yang berkuasa terhadap pihak yang minoritas atau yang lemah, yang dalam pelaksanaannya dapat terjadi baik secara fisik (langsung) maupun secara psikologis (tidak langsung).

Contoh : perbudakan yang terjadi di benua Amerika yang dilakukan oleh orang- orang kulit putih terhadap orang- orang kulit hitam yang ada di sana karena orang- orang kulit putih diyakini memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang- orang yang berkulit hitam.

b. Compromise

Compromise merupakan suatu bentuk dari akomodasi dimana pihak- pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Selain itu, compromise dapat dilaksanakan apabila salah satu pihak bersedia untuk memahami dan merasakan kedaan dari pihak yang lainnya dan sebaliknya.

Contoh : korban penggusuran bangunan liar yang terjadi di Jakarta dengan pihak pemerintah daerah setempat di mana pihak dpemerintah setempat ingin menertibkan kota Jakarta dari bangunan- bangunan liar yang merusak keindahan kota Jakarta. Oleh karena hal tersebut maka pihak pemerintah daerah tersebut memberikan ganti atas bangunan- bangunan yang digusur demikian pula dengan para korban penggusuran yang bersedia pindah dari tempat mereka yang semula dan mulai membangun tempat tinggal di daerah lain.

c. Arbitration

Arbitration merupakan salah satu cara untuk mencapai compromise apabila pihak- pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri, yaitu dengan dipilihnya pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau suatu lembaga yang lebih tinggi kedudukannya dari pada pihak- pihak yang bertentangan tersebut dalam mengambil keputusan.

Contoh : perselisihan yang terjadi antara Belanda dan Indonesia dalam memperebutkan Irian Jaya pada waktu yang lalu. Kedua belah pihak tidak dapat mencapai compromise, maka dipilihlah salah satu badan dari PBB yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pemerintahan Belanda dan Indonesia sebagai penengah yang mengambil keputusan.

d. Mediation

Mediation merupakan suatu bentuk dari akomodasi yang menyerupai arbitration dimana dalam proses ini memerlukan pihak ketiga sebagai penengah yang bertugas untuk mengusahakan perdamaian di antara kedua belah pihak yang berselisih tetapi pihak ketiga tersebut hanya bertindak sebagai penengah dan tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan karena keputusan yang ada tetap berada di tangan pihak yang berselisih.

Contoh : Badan Penasihat Hukum yang ada di Indonesia, dalam pelaksanaannya sebagai sebuah lembaga yang hanya bertugas untuk menasihati atas segala perselisihan- perselisihan yang terjadi di Indonesia namun lembaga ini tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan dalam setiap perselisihan tersebut.

e. Conciliation

Conciliation merupakan suatu bentuk dari akomodasi dengan mengusahakan segala sesuatu untuk mempertemukan keinginan- keinginan dari pihak- pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Contoh : dibentuknya suatu badan yang menjadi wadah dari setiap agama yang ada di Indonesia dalam upaya menangani keinginan- keinginan yang ada di setiap agama dan menyelesaikan konflik agama yang terjadi namun terdapat dalam suatu naungan Departmen Agama

f. Toleration

Toleration merupakan suatu bentuk dari akomodasi yang terjadi tanpa adanya persetujuan yang formal yang timbul secara tidak sadar dan tanpa dirncanakan karena watak dari setiap orang- perorangan atau kelompok- kelompok masyarakat yang ada.

Contoh : Apabila seseorang yang baru berada di sebuah lingkungan sosial yang asing selama satu hari dengan tidak mengetahui aturan- aturan maupun kebiasaan- kebiasaan yang ada di daerah asing tersebut. Maka, secara tidak sadar orang- orang yang berada di lingkungan tersebuat akan mentoleransi setiap kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh orang baru tersebut.

g. Stalemate

Stalemate merupakan sebuah bentuk dari akomodasi di mana pihak- pihak yang bertentangan karena memiliki kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya yang disebabkan oleh ketidakmungkinan yang terjadi untuk maju atau mundur.

Contoh : perang yang terjadi antara Israeldan Irak yang tidak memiliki titik temu dan juga sama- sama memiliki kekuatan yang sama diantara kedua belah pihak tersebut sehingga mengakibatkan ketidakmungkinan untuk mundur maupun terus maju yang berdampak pada sulitnya mencari inti dari segala perselisihan yang ada.

g. Adjudication

Adjudication merupakan suatu bentuk dari akomodasi dimana penyelesaian suatu perkara atau sengketa di pengadilan.

Contoh : perkara yang terjadi antara seorang penyanyi, Andien dengan mantan managernya, Andhika, dalam hal penggelapan uang selama menjadi managernya yang harus diselesaikan di pengadilan karena tidak ditemukannya itikad baik dari pihak Andhika untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara kekeluargaan dan secara baik- baik.

i. Segregation

Segregation, yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.

j. Konversi

Konversi, yaitu penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.

k. Cease fire

Cease fire atau Gencatan senjata, yaitu  penangguhan permusuhan dalam waktu tertentu.

l. Dispasement

Dispasement yaitu mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek masing-masing.

  1. Asimilasi

Pengertian

Asimilasi merupakan sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan – perbedaan yang terdapat diantara individu – individu atau kelompok individu.

Faktor-Faktor Mempermudah Asimilasi

  • Toleransi, keterbukaan, saling menghargai,dan menerima unsur-unsur kebudayaan.
  • Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
  • Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya.
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  • Perkawinan campuran dari kelompok yang berbeda kebudayaan (amalgasi).
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.

 

Faktor-faktor Penghambat Asimilasi

  • Kelompok terisolasi atau terasing
  • Kuranagnya pengetahuan mengenai kebudayaan aru yang dihadapi.
  • Prasangka negatif terhadap pengaruh budaya baru.
  • Prasaan primodial bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dari pada kebudayaan lain.
  • Perbedaan yang sangan mencolok, seperti ciri-ciri ras, teknologi dan ekonomi.
  • Golongan minoritas mengalami gangguan oleh penguasa
  • Perasaan grup yang kuat.

 

Perbedaan Asimilasi dengan Akulturasi

Asimilasi adalah usaha untuk menghilangkan perbedaan sedangkan akulturasi adalah menerima unsur kebudayaan baru tanpa mengurangi unsur kebudayaan asli.

Sekian artikel Definisi, Syarat, Bentuk dan Faktor dari Interaksi Sosial. Semoga dapat membantu sobat dalam membuat tugas Sosiologi yang lumayan sulit, terutama dalam menghafal Definisi, Syarat, Bentuk dan Faktor dari Interaksi Sosial. Mohon maaf apabila ada kesalahan ketik, kata dan penomoran pada artikel Definisi, Syarat, Bentuk dan Faktor dari Interaksi Sosial ini. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *