Unsur Unsur Seni Rupa Lengkap Beserta Penjelasannya, Apa Saja?

Unsur unsur seni rupa merupakan unsur yang terdapat pada seni rupa dengan fungsi untuk membuat karya menjadi semakin indah. Seni rupa sendiri masuk dalam salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya dan keindahannya bisa ditangkap mata. Kemudian bisa dirasakan dengan rabaan.

Jika membahas mengenai seni rupa pastinya dimulai dari pengertian hingga contoh-contohnya. Namun seni rupa tidak hanya berkutat pada itu saja, beberapa hal yang membangun seni rupa juga perlu diperhatikan.

Bacaan Lainnya

Seperti unsur-unsur yang mendukung sebuah karya seni. Karya seni dibuat tidak hanya untuk dipandang saja tetapi juga untuk dihayati dan dimengerti apa makna yang ingin disampaikan oleh pembuat. Selain itu, karya seni juga bisa menjadi objek pengamatan dan penelitian.

Berbicara mengenai seni rupa pastinya sudah tidak asing lagi dengan jenis 2 dimensi dan 3 dimensi. Pada dasarnya, unsur yang terdapat pada seni rupa bisa dikatakan sama. Namun untuk yang bersifat khusus seperti 2 dimensi dan 3 dimensi agak berbeda.

Unsur Unsur Seni Rupa
etsy.com

Sebutkan dan Jelaskan Unsur Unsur Seni Rupa

Sebuah karya seni rupa selalu menampilkan nilai estetika yang membuat banyak orang kagum. Banyak seniman yang membuat karya seni rupa dengan keahlian masing-masing.

Berdasarkan macamnya, karya seni rupa terbagi menjadi dua yakni seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Contoh dari hasil karya seni rupa 2 dimensi adalah lukisan atau gambar. Sedangkan untuk 3 dimensi seperti patung dan relief.

Beberapa hasil karya seni rupa bisa diamati di berbagai tempat. Misalnya museum, monumen, hingga di beberapa acara seperti event pameran.

Karya seni rupa yang biasa dipamerkan pastinya memiliki nilai tersendiri. Selain itu, karya tersebut memiliki unsur yang dapat diamati secara visual maupun non visual. Untuk non visual sendiri biasanya diraba menggunakan indra pengraba dan dihayati dengan pikiran apa maksud dari karya seni itu.

Guna mendapatkan hasil yang maksimal ketika membuat karya seni maka segala aspek harus diperhatikan. Begitupun dengan unsur seni rupa yang menjadikan karya seni lebih menarik.

Komposisi unsur dalam karya seni menjadi hal yang dipikirkan oleh para seniman. Sebab, unsur tersebut sangat mempengaruhi hasil karya yang akan dipamerkan.

Tidak hanya para seniman saja, apresiator juga harus paham mengenai keseluruhan unsur seni rupa. Tujuannya adalah untuk menunjang pengamatan pada suatu karya seni. Agar lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini.

1. Titik

Jelaskan unsur unsur seni rupa secara keseluruhan! Bukan hal yang asing lagi jika mendengar pertanyaan yang berkaitan dengan seni rupa. Ada beberapa unsur yang ada didalam sebuah seni rupa. Unsur yang paling dasar dalam seni rupa adalah titik.

Mengapa disebut dasar? Hal ini karena bermula dari sebuah titik yang nantinya bisa melahirkan ide untuk membuat sebuah garis. Kemudian berlanjut hingga menciptakan sebuah bentuk dan bidang.

Dari sebuah titik juga bisa memunculkan sebuah gambar yang diinginkan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa titik disebut sebagai dasar dalam unsur seni rupa.

Segala ide dalam karya seni bermula dari sebuah titik. Bahkan terdapat teknik melukis yang menggunakan kombinasi warna titik. Teknik melukis menggunakan kombinasi titik lebih dikenal dengan sebuah Pointilisme.

Titik-titik dalam seni rupa juga memiliki arti tersendiri yang dapat membuat karya seni lebih menarik. Adapula yang menambahkan titik-titik pada karya seni untuk mempermanis atau menambah estetika.

2. Garis

Unsur unsur seni rupa yang perlu diketahui juga meliputi garis. Apabila titik merupakan unsur paling dasar maka garis adalah sebuah titik-titik yang disatukan dengan goresan.

Menurut Mikke Susanto, definisi garis adalah perpaduan sejumlah titik yang sejajar dan sama besar kemudian mempunyai dimensi memanjang serta memiliki arah.

Garis juga masuk dalam unsur seni rupa 2 dimensi yang bisa diamati dengan jelas. Unsur yang satu ini merupakan unsur fisik yang sangat penting dalam pembuatan karya seni. Dimensi garis berbentuk panjang dan memiliki arah yang ditentukan.

Dalam sebuah karya seni, garis dibedakan menjadi 2 yakni garis alamiah dan garis yang diciptakan. Garis alamiah sendiri merupakan garis cakrawala di awan yang menjadi batas antara langit dan lautan.

Sedangkan garis yang diciptakan adalah garis yang terdapat pada sebuah ilustrasi. Ada beberapa fungsi garis yang perlu anda ketahui, diantaranya adalah:

  • Memberikan citra struktur atau representasi pada ilustrasi. Garis yang satu ini dikenal dengan garis blabar atau kontur yang berfungsi sebagai tepian atau batas.
  • Untuk memberikan tekanan nilai ekspresi seperti nilai dinamika atau gerak, nilai arah, nilai irama. Garis ini dikenal dengan sebutan garis grafis.
  • Memberikan kesan baris atau tekstur dan kesan a dimensi. Garis ini disebut juga garis arsir atau tekstur. Jenis garis yang satu ini bisa dirasakan dengan meraba.

Selain fungsi, unsur seni rupa berupa garis juga memiliki sifat. Berikut ini beberapa sifat garis yang perlu diketahui dalam seni rupa.

  • Garis lurus horizontal dan vertikal memiliki sifat tertentu seperti memberikan kesan statis, stabil, dan tenang.
  • Garis lengkung memiliki sifat atau kesan yang lamban, santai, dan berirama.
  • Garis diagonal atau silang memberikan kesan dan sifat ragu, tegang, dan juga mengisyaratkan gerak.
  • Garis putus yang memiliki sifat gelisah. Biasanya garis putus-putus juga memiliki sifat  keraguan akan sesuatu.

Garis juga dibedakan berdasarkan wujudnya yaitu garis semu dan garis nyata. Menurut jenisnya garis juga terbagi menjadi beberapa macam seperti panjang, pendek, lengkung, dan patah-patah.

3. Bidang

Kumpulan garis yang dipertemukan pada ujung pangkalnya akan membentuk sebuah bidang. Sehingga dapat diambil definisi bahwa bidang merupakan unsur seni rupa yang dihasilkan dari penggabungan garis.

Unsur unsur seni rupa yang dapat diamati selain garis adalah bidang. Secara visual, bidang dapat diamati pada benda alam dan hasil karya seni rupa.

Bidang merupakan unsur seni rupa 2 dimensi yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Contoh bidang adalah segitiga, trapesium, persegi, dan masih banyak lagi.

Menurut bentuknya, bidang dibedakan menjadi beberapa macam. Seperti bidang geomotris, bersudut, biomorfis, dan bidang yang tak beraturan. Terbentuknya bidang bermula dari pertemuan ujung garis atau bisa juga karena sapuan warna.

Sama halnya dengan garis, unsur bidang juga memiliki fungsi yang sangat berpengaruh dalam seni rupa. Berikut ini beberapa fungsi dari bidang.

  • Bidang berfungsi menekankan nilai gerak, nilai ekspresi, nilai irama dan juga nilai arah atau direction.
  • Memberikan batas dan bentuk serta ruang yang biasa terlihat pada bangunan. Selain itu juga bisa dilihat pada patung dan karya 3 dimensi lainnya.
  • Bidang juga memberikan kesan trimatra atau 3 dimensi yang muncul karena batasan panjang, tinggi dan lebar.

Pembubuhan warna juga bisa memunculkan sebuah bidang. Jadi, bidang tidak hanya terbentuk dari pertemuan ujung garis. Bidang juga memiliki beberapa sifat berdasarkan bentuknya, seperti.

  • Bidang bergelombang biasanya cekung atau cembung memiliki kesan bergerak dan berirama.
  • Bidang bundar memiliki kesan keraguan dalam stabilitas dan gerak.
  • Bidang segitiga memiliki sifat yang statis dan dinamis.
  • Bidang horizontal dan juga vertikal memiliki sifat stabil, gerak, tenang, dan statis.

4. Bentuk

Dalam seni rupa, bentuk memiliki sebuah arti yaitu wujud yang terdapat pada alam dan terlihat lebih nyata. Sehingga bisa dikatakan bahwa bentuk mempengaruhi karya seni rupa agar lebih hidup.

Bentuk tercipta karena terdapat gabungan dari unsur bidang. Secara bahasa, bentuk diartikan sebagai bangun atau shape dan plastis atau form. Perbedaan keduanya terlihat dari arti masing-masing istilah.

Bangun merupakan bentuk benda yang visualnya terlihat oleh mata. Misalnya bentuk tak teratur, persegi, bulat, dan yang lainnya. Sedangkan plastis adalah bentuk benda yang terlihat karena adanya nilai dari benda itu sendiri. Contohnya seperti kulkas dan benda lainnya.

Bentuk dibagi menjadi 2 macam yakni geometris dan non-geometris. Beberapa contoh bentuk geometris adalah balok dan kubus yang masuk golongan kubistis. Sedangkan bola, kerucut, dan tabung masuk dalam golongan silindris.

Macam selanjutnya adalah bentuk non-geometris yang terdiri dari bentuk tiruan dengan objek pada alam. Misalnya hewan, tumbuhan, dan manusia.

Bentuk dalam karya seni rupa diciptakan sesuai dengan kebutuhan. Artinya lebih menonjol pada fungsionalitas daripada estetika. Contohnya adalah bentuk membuat kursi untuk diduduki. Kursi sendiri merupakan karya seni yang mengandung unsur seni rupa 3 dimensi.

Selain itu, sebuah patung yang merupakan karya seni 3 dimensi juga memperhatikan bentuk. Berikut ini beberapa jenis atau sifat dari unsur bentuk pada seni rupa.

  • Bentuk agung atau abadi bersifat monumental. Contohnya bangunan atau patung pahlawan dan yang lainnya.
  • Bentuk berirama bersifat ritmis. Contohnya patung yang dipajang di museum dan pameran.
  • Bentuk diam dan bergerak memiliki sifat statis dan kinetis. Contoh bentuk yang bersifat diam adalah patung sedangkan yang bergerak adalah mobil.
  • Bentuk trimarta merupakan bentuk yang terdapat pada karya seni rupa dan memiliki ukuran lebar, tinggi, dan panjang. Contohnya adalah patung.
  • Bentuk dwimatra merupakan karya seni yang terbatas pada bidang dan bentuk. Sama seperti bentuk trimatra, bentuk ini juga memiliki ukuran panjang, tinggi, dan lebar. Contohnya adalah karya seni berupa lukisan dan gambar.
  • Bentuk organik merupakan bentuk karya seni rupa yang identik dengan makhluk hidup. Mulai dari binatang, tumbuh-tumbuhan, dan juga hewan.

Sebagai salah satu unsur seni, keberadaan bentuk merupakan sebuah manifestasi fisik dari sebuah obyek. Sehingga menjadikan unsur yang satu ini tidak terlihat maya atau tidak nyata.

5. Ruang

Unsur lainnya dalam seni rupa adalah ruang. Sebenarnya ruang tidak dapat dilihat sehingga hanya bersifat khayalan saja. Tetapi ruang bisa dihayati keberadaan dan kehadirannya.

Unsur seni rupa yang satu ini bisa dihayati karena terdapat benda atau unsur lainnya dalam kehampaan. Contohnya apabila ruangan diisi dengan benda atau warna pastinya bisa dirasakan keberadaannya.

Berbeda dengan ruang kosong yang hampa tanpa benda sama sekali. Ruang juga dibedakan menjadi ruang alamiah dan ruang buatan (yang diciptakan).

Ruang alamiah berarti ruang yang terdapat di alam dan dibatasi oleh benda alam. Kemudian terdapat pengaruh cahaya sehingga terlihat seperti pemandangan alam. Sedangkan ruang buatan atau yang di ciptakan memiliki sifat sebagai berikut.

  • Ruang timbul karena terdapat penempatan berbagai warna dan gelap terang. Seperti ruang yang terdapat pada sebuah lukisan.
  • Ruang eksterior dan interior terdapat pada sebuah bangunan yang bisa memberikan suasana tertentu. Bisa dikatakan bahwa ruang ini diciptakan secara sengaja. Contohnya adalah interior rumah, gereja, sekolah, dan yang lainnya.

Dalam karya seni 2 dimensi dan 3 dimensi, ruang memiliki sifat yang berbeda. Untuk karya seni 2 dimensi, ruang memiliki sifat semu karena visualnya hanya berupa gambaran saja. Sedangkan ruang dalam karya seni 3 dimensi memiliki sifat yang nyata.

Bahkan ruang tersebut bisa dirasakan secara langsung ketika melihat objek. Ada beberapa fungsi pada ruang dalam karya seni rupa, diantaranya adalah:

  • Untuk memberikan kesan nilai praktis atau nilai guna. Contohnya seperti ruang gelas atau rongga gelas, ruang pada lemari pakaian, dan masih banyak lagi.
  • Untuk memberikan penekanan nilai ekspresi seperti irama, kepadatan dan kehampaan, serta gerak. Contohnya terlihat pada karya seni arsitektur dan patung.
  • Untuk memberikan kesan trimatra atau 3 dimensi. Contohnya seperti kesan jarak, plastisitas sebuah lukisan, dan kesan kedalaman.

Unsur ruang tidak hanya memiliki fungsi tetapi juga memiliki sifat. Berikut ini beberapa sifat dari ruang.

  • Ruang gelap terang merupakan ruang yang timbul karena adanya pengaruh cahaya. Tidak hanya itu saja, ruang gelap terang juga dipengaruhi pembubuhan warna. Contoh karya seni rupanya adalah lukisan
  • Ruang perlambangan merupakan ruang yang memiliki makna lambang kehadiran ruang. Contohnya adalah pernyataan ruang alam kecil (mikrokosmos) dan ruang alam besar (makrokosmos).
  • Ruang tertutup atau terbatas merupakan ruang yang berada di dalam batasan benda. Contohnya terdapat pada ruang interior bangunan atau ruang pada patung.
  • Ruang terbuka atau tak terbatas merupakan ruang yang ada di luar atau di sekeliling. Misalnya ruang eksterior yang terdapat pada bangunan. Sifatnya lebih memberikan kesan keabadian atau langgeng.

6. Warna

Keberadaan unsur-unsur seni rupa berfungsi untuk membuat karya lebih indah. Warna merupakan salah satu unsur seni rupa 3 dimensi dan 2 dimensi yang membuat karya seni lebih hidup.

Adanya warna juga membuat visual lebih ekspresif dan memiliki makna tersendiri. Para seniman yang ingin mengaplikasikan warna pada karyanya pasti memiliki banyak pertimbangan.

Hal ini karena setiap warna memiliki arti atau makna tertentu. Bahkan warna seringkali dikombinasikan untuk mendapatkan tone warna yang tepat.

Berdasarkan teori warna dalam seni rupa terdapat 7 spektrum warna dengan karakteristik masing-masing. Berikut ini beberapa istilah dalam teori warna yang perlu anda ketahui.

  • Warna primer merupakan warna dasar atau pokok. Artinya warna tersebut tidak bisa didapatkan dari campuran warna yang lain. Justru warna dasar yang akan menghasilkan warna lain jika dicampurkan. Warna primer terdiri dari kuning, biru, dan merah.
  • Warna sekunder berbeda dengan primer. Warna ini berasal dari campuran kedua warna primer. Beberapa warna sekunder adalah hijau yang merupakan campuran kuning dan biru. Kemudian warna orange atau jingga yang merupakan perpaduan antara merah dan kuning. Lalu warna ungu yang merupakan perpaduan merah dan biru.
  • Warna tersier merupakan percampuran antara kedua warna sekunder. Apabila kedua warna sekunder dicampur maka akan menghasilkan warna baru.
  • Warna Analogus adalah jajaran warna yang terletak mendampingi warna lainnya dalam lingkaran warna. Contoh warna analogus adalah kuning kehijau-hijauan, orange kemerah-merahan, dan yang lainnya.
  • Selanjutnya adalah warna komplementer, warna ini biasa disebut sebagai warna kontras. Letaknya tidak berdampingan tetapi berseberangan dalam jajaran lingkaran warna. Contoh dari warna komplementer adalah merah kehijau-hijauan, kuning keunguan, dan yang lainnya.

Dalam sebuah karya seni, warna memiliki unsur paling dominan. Pembubuhan warna pada karya seni akan menggambarkan makna yang sesuai dengan kenyataan.

7. Tekstur

Selain beberapa unsur diatas, tekstur juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Pengertian tekstur adalah unsur seni rupa yang menampilkan watak atau karakter pada permukaan bidang.

Menurut Fajar Sidik dan Aming Prayitno, definisi tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki rasa lunak, kasar, lembut, dan halus. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pengamatan tekstur dilakukan dengan meraba.

Berbeda dengan pengertian tekstur menurut Rasjoyo, menurutnya tekstur menjadikan karya seni memiliki nilai yang tinggi. Hal ini karena didalam karya seni terdapat tambahan irama dan dinamika pada permukaannya.

Sehingga para apresiator akan memberikan nilai sesuai dengan unsur yang terkandung di dalamnya. Tekstur dari setiap karya seni berbeda-beda entah itu karya seni 2 dimensi ataupun 3 dimensi.

Tekstur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tekstur alamiah dan buatan kemudian semu dan nyata. Tekstur alamiah tercipta karena alam misal urat kayu dan bebatuan.

Sedangkan tekstur buatan muncul karena adanya campur tangan manusia. Misalnya patung yang bertekstur kasar, pahatan kayu yang bertekstur halus, dan masih banyak lagi.

Unsur seni berupa tekstur memiliki fungsi untuk memberikan watak atau arti tertentu pada bidang permukaan. Sehingga akan muncul nilai estetika tersendiri pada sebuah karya seni.

8. Gelap Terang

Untuk mendapatkan hasil karya seni rupa yang memuaskan, setiap unsur memang harus diperhatikan. Bahkan salah satu unsur yang menimbulkan kekurangan dapat berpengaruh pada kualitas karya.

Sama halnya dengan unsur karya seni yang terakhir yaitu gelap terang. Berbeda dengan warna, gelap warna bisa dikatakan sebagai gradiasi. Lebih tepatnya bergantung pada kekuatan intensitas cahaya.

Semakin besar intensitas cahaya maka hasil karya seni akan semakin terang. Begitupun sebaliknya, jika intensitas cahayanya kecil maka akan semakin gelap pula hasilnya.

Unsur gelap terang juga berpengaruh pada gradien warna. Misalnya dari dasar berwarna merah pekat atau tua sedangkan semakin ke atas akan semakin memudar hingga menjadi merah muda.

Biasanya gelap terang dengan gradiasi warna bergantung pada sapuan kuas. Semakin tebal maka akan semakin pekat dan sebaliknya, jika tipis maka warna akan tampak lebih cerah.

Intensitas cahaya pada karya seni rupa memang sengaja dihadirkan. Tujuannya adalah untuk kebutuhan nilai estetika. Kehadiran intensitas cahaya juga mempengaruhi unsur-unsur seni rupa yang lainnya.

Perubahan warna yang begitu gelap ke arah yang terang akan mempertegas volume suatu bentuk. Sehingga kesan ruang bisa dilihat dan dihayati oleh manusia.

Tidak hanya itu saja, adapula fungsi dari unsur gelap terang itu sendiri. Berikut ini beberapa fungsinya.

  • Gelap terang memberikan kesan 3 dimensi pada sebuah bangunan atau benda seperti patung. Sehingga fungsinya adalah memperkuat karya seni itu sendiri.
  • Gelap terang mampu memberikan nilai emosi. Sebagai contoh adalah cahaya yang dapat menembus jendela sehingga akan memberikan suasana khidmat pada interior ruangan.
  • Gelap terang juga memberikan nilai ekspresi dengan kesan dramatis. Hal ini biasanya dijumpai dalam sebuah lukisan dengan tema peperangan atau perjuangan.

Gelap terang seringkali digunakan sebagai teknik melukis. Teknik gelap gerang digolongkan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang artinya peralihan gradiasi atau bertahap. Sedangkan silhoutte merupakan bayangan tanpa peralihan bertahap.

Unsur Seni Rupa 2 Dimensi

Sebutkan dan jelaskan unsur unsur seni rupa 2 dimensi? Pertanyaan yang satu ini seringkali muncul pada teori seni rupa. Sebenarnya unsur seni rupa dua dimensi tidak jauh beda dengan unsur dasar.

Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam karya seni dua dimensi. Sebab, terdapat perbedaan yang menonjol jika dibandingkan dengan unsur unsur seni rupa 3 dimensi.

Karya seni rupa dua dimensi merupakan karya seni dengan batasan sisi. Mulai dari batasan panjang dan lebar. Setiap karya seni dua dimensi pasti memiliki tepi panjang dan lebar sebagai batas.

Sehingga di dalam karya seni dua dimensi mencakup semua unsur dasar. Mulai dari titik, garis, bentuk, ruang, warna, gelap terang. dan tekstur.

Namun hal yang perlu diperhatikan adalah seni rupa dua dimensi tidak memiliki ketebalan. Hal inilah yang menjadi perbedaan antara karya seni dua dimensi dan tiga dimensi. Selain itu, karya seni rupa dua dimensi lebih menonjolkan visual dan estetika.

Unsur Seni Rupa Tiga Dimensi

Selain seni rupa 2 dimensi, karya seni rupa juga ada yang memiliki 3 dimensi. Sama seperti seni rupa dua dimensi, seni rupa 3 dimensi juga memiliki batasan yakni panjang dan lebar. Namun juga dilengkapi dengan ketebalan.

Sehingga jika visualnya dilihat dan diraba akan lebih terasa. Lebih jelasnya, seni rupa 3 dimensi memiliki beberapa unsur, diantaranya adalah memiliki panjang, lebar, dan tinggi.

Kemudian memiliki penempatan sisi ruang dan memiliki kedalaman. Lalu yang terakhir adalah visualnya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Berbeda dengan karya seni rupa dua dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi saja.

Seni rupa 3 dimensi sendiri dibagi menjadi dua bagian yakni seni rupa murni dan terapan. Unsur unsur seni rupa yang dimiliki keduanya yaitu sama. Selain visual, seni rupa 3 dimensi juga menonjolkan kegunaan atau fungsi.

Sebagai contoh adalah patung, vas, gerabah, dan yang lainnya. Seni rupa 3 dimensi juga mencakup simbol dan memiliki makna didalamnya. Misalnya lambang setiap daerah seperti patung buaya dan hiu di kota Surabaya.

Unsur dalam seni rupa terkadang tidak dimasukkan secara keseluruhan. Artinya tidak semua unsur bisa terlihat dalam sebuah karya seni. Misalnya unsur ruang yang sulit dilihat pada lukisan abstrak. Terlebih lagi jika lukisan abstrak lebih menonjolkan campuran warna.

Sehingga makna yang didapatkan berasal dari warna itu sendiri. Begitupun dengan patung di museum yang menonjolkan bentuk dan ruang. Untuk gelap terang dan garis akan terlihat minim dan bahkan tidak bisa dilihat secara jelas.

Meskipun begitu, sebuah karya seni rupa tetap memberikan komposisi unsur. Bermula dari titik dan disatukan hingga menjadi sebuah garis lalu bentuk hingga pembubuhan warna.

Unsur seni rupa penting untuk dipahami oleh siapa saja terutama seniman. Detail dari karya seni rupa akan memunculkan pertanyaan yang berkaitan dengan unsur seni rupa.

Begitupun dengan orang yang mengamati karya seni rupa itu sendiri. Pengamatan yang dilakukan oleh apresiator tidak hanya sekedar pengamatan tetapi juga memperhatikan unsur didalamnya. Makna yang mungkin terkandung dalam karya seni rupa bisa saja berasal dari unsur-unsur tersebut.

Penjelasan mengenai unsur unsur seni rupa diatas bisa digunakan untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Terutama untuk anda yang ingin membuat sebuah karya seni rupa entah itu dua dimensi ataupun tiga dimensi. Unsur-unsur diatas sangatlah penting untuk anda ketahui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *